gue bukan superhero beneran!

gue bukan superhero beneran!

Teman Dalam Selimut | Bagian 1


"Kamu dari mana saja Bowo?" Kalimat tanya itu langsung dilemparkan ke arah Bowo ketika dia baru saja menutup pintu masuk rumahnya yang bergaya modern minimalis.

Di ruang tengah, seseorang selalu menanyakan hal yang sama setiap Bowo pulang.

Dia adalah Hilma Rose, panggilannya tante Rossy, mamahnya Bowo. Mungkin tidak ada yang menyangka kalau tante Rossy dulu mirip banget sama Wulan Guritno. Tapi itu dulu, sekarang semenjak dia melahirkan Bowo, berat badan tante Rossy tidak pernah kembali normal.

"Hmm... Bowo dari," Bowo tiba-tiba diam. Dia berfikir sesaat. Dan kemudian meneruskan kalimatnya.

"Biasa, dari kampus, habis bimbingan proposal skripsi. Tungguin dosennya datang lama banget tadi. Btw, ada gosip hangat apalagi nih, Mah?" lanjut Bowo sambil dia menghentakkan badannya di sofa.

"Ini, si Dewi Persik lagi pamer mobil sport mewah barunya. Katanya sih dikasih oleh pengusaha kaya sebagai hadiah, tapi mamah yakin pengusaha itu ada maunya sama Dewi persik, harga mobil itu kan mahal..." jawab mamahnya Bowo penuh antusias menceritakan gosip yang baru saja di tontonnya.

Briliant. Bowo tahu benar cara mengalihkan pertanyaan yang kali ini tidak mau dijawabnya blak-blakan.

“Ya, semahal-mahalnya mobil itu, bagi pengusaha kaya raya sih itu urusan kecil. Mah...” kata Bowo ngelindur.

Bak seeokor burung elang yang sedang mengincar mangsanya. Tidak lama kemudian tante Rossy, mamahnya Bowo, melirik dengan sorotan mata yang tajam ke seseorang yang lagi asik baca koran.

Dia adalah Om Hari Subowo, Papahnya Bowo, seorang pebisnis sukses dibidang properti.

“Kamu tidak seperti pengusaha mata keranjang itu kan, Pah?” tanya mamah Bowo kepo.

“Ya, mana mungkin papah tega selingkuh. Mamah tetap yang tercantik di rumah ini...” jawab Papahnya Bowo sambil matanya tetap fokus membaca koran. Menurutnya berita di koran lebih layak dibaca dibandingkan ikut menonton acara gosip.

“Oh, jadi kalau di luar rumah, mamah bukan yang tercantik ya Pah?” tanya Bowo ikut-ikutan.

"Tuh kan..." kata mamah Bowo memasang ekspresi muka cemberut. Mulutnya langsung mengerucut seperti corongan minyak sayur di pasar.

"Jadi mamah lebih dengerin kata-katanya Bowo?"

"Jelas dong, Bowo itu anak satu-satunya kita, Pah. Mau percaya omongan siapa lagi coba di rumah ini? Imah, pembantu kita? Atau Darmin sopir papah yang norak itu?"

"Tuhkan, lihat mamahmu Bowo, ini semua gara-gara kamu tau...!"

Bowo tersenyum. "Keluarga ini memang sedikit aneh, tapi itulah keluarga Subowo, selalu meributkan hal-hal yang tidak penting..." kata Bowo dalam hati melihat tingkah laku Papah dan Mamahnya yang seperti anak kecil memperebutkan permen lollypop.

"Sudah ah, Bowo capek. Bowo ke kamar duluan ya..."

[...]
5 @iamburgerman: Teman Dalam Selimut | Bagian 1 "Kamu dari mana saja Bowo?" Kalimat tanya itu langsung dilemparkan ke arah Bowo ketika dia baru saja menutup pintu masuk ru...

1 komentar:

>